Jumat, 08 Februari 2013

Guru dan Kesuksesan Pembelajaran


Guru dan Kesuksesan Pembelajaran
M Khasanudin ;  Peneliti di UPT Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang
SUARA MERDEKA, 07 Februari 2013


Guru sering mengeluhkan kemeluasan materi pembelajaran yang harus mereka cakup. Saya selalu menyarankan sedikit materi tetapi lebih mendalam, jauh lebih baik ketimbang materi yang luas namun hanya pada permukaan. Tiga alasan yang mendukung hal ini dan konsekuensinya pada penyiapan guru, saya didiskusikan melalui tulisan ini. 
Membaca di antara baris dokumen uji publik Kurikulum 2013, kita melihat bahwa pembelajaran mendalam inilah yang diimpikan.  Sudah sering disampaikan bahwa keterampilan utama yang diperlukan kini, terlebih pada masa depan, yang penuh dengan ketidakpastian, adalah kemampuan transfer. 

Kemampuan ini merujuk pada kemampuan orang untuk menyelesaikan masalah baru berdasarkan apa yang dipelajarinya pada bidang lain. Kemampuan ini didapat bila seseorang belajar sesuatu lebih mendalam. 
Beberapa hal yang harus dilakukan guru agar terjadi pembelajaran mendalam adalah mendorong kemunculan diskusi mendalam dan pemberian tugas menantang disertai bantuan serta umpan balik yang segera. Dalam pemberian tugas yang menantang, kesediaan guru membantu bila siswa menemui masalah dan pemberian umpan balik yang segera, sangat penting. 

Untuk mengatasi kemenurunan minat dan kenikmatan siswa belajar sains, pendekatan yang disarankan diimplementasikan pada berbagai negara adalah pendekatan inkuiri. Inkuiri, antara lain melibatkan pengamatan, mengajukan pertanyaan, mempelajari pustaka, merencanakan penelitian, menganalisis data, serta menyimpulkan dan mengomunikasikan. 

Bila dilakukan dengan baik, inkuiri memungkinkan pemahaman yang mendalam serta menyediakan bagi siswa kesempatan refleksi periodik atas apa yang telah dipelajari.  Dengan refleksi itu, siswa melihat keterkaitan konsep. Dalam sains, suatu konsep biasanya dibangun oleh konsep lain yang dipelajari sebelumnya.
Pembelajaran berciri inkuiri ini disebut dalam dokumen uji publik Kurikulum 2013, yakni pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui observasi, bertanya, asosiasi, menyimpulkan, mengomunikasikan. Menuju pembelajaran seperti ini tidaklah mudah. 

Menyiapkan Guru

Pembelajaran yang mendalam dapat memanfaatkan ide-ide besar dalam tiap bidang ini untuk memilih bagian mana dari materi yang harus ditekankan dan bagian mana yang dapat ditugaskan kepada siswa untuk mempelajari sendiri. Karena jumlahnya tidak terlalu banyak, guru dapat membahas lebih mendalam, termasuk keterkaitannya dengan berbagai konsep lain.  

Dengan ide-ide besar ini, guru sekaligus dapat menarik minat siswa bahwa belajar sesuatu ada relevansinya dengan kehidupan. Pemahaman guru atas ide besar dan tahapan pemahaman (sesuai dengan perkembangan siswa) sangat penting agar guru tidak memberikan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. 

Salah satu upaya penting untuk menuju pembelajaran mendalam adalah pengembangan profesional guru. Disebutkan dalam dokumen uji publik Kurikulum 2013 bahwa untuk menyiapkan implementasi kurikulum baru, akan dilakukan pelatihan bagi guru. Bagaimana menyiapkan guru agar dapat mengimplementasikan ciri pembelajaran seperti itu? 
Dengan mempertimbangkan kondisi awal guru (hasil studi TIMSS dan UKA), pelatihan yang diberikan minimal harus memungkinkan guru melakukan sendiri kegiatan inkuiri,  mendapatkan pengalaman langsung bagaimana pembelajaran terjadi dan peran guru dalam pembelajaran inkuiri. Dengan kata lain, agar guru dapat mengimplementasikan pembelajaran yang diharapkan, pelatihan harus dilakukan lewat pendekatan yang sama dengan cara pembelajaran yang diharapkan akan terjadi di kelas. 

Selain itu, dalam pelatihan juga harus dimasukkan berbagai metode assessment yang tepat untuk memonitor kemampuan siswa dalam kemampuan-kemampuan inkuiri tersebut. Dari studi TIMSS misalnya, terlihat jelas bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa-siswa kita masih rendah. Banyak studi menunjukkan kelemahan ini terkait erat dengan pembelajaran yang masih bersifat memindahkan informasi dari guru ke murid, dan tes yang hanya menguji hafalan. ●

Tidak ada komentar:

Posting Komentar